(Berikut respon Ulama Nusantara melanjutkan daripada respon Ulama Al-azhar tersebut)
Tertulis dalam Pengantar buku berjudul "Radd Hai`ah Kibar al-'Ulama` 'ala Kitab al-Islam wa Ushul al-Hukm" yang dihadiahkan secara gratis bersamaan dengan majalah al-Azhar edisi Rabiul Awal 1414 H:
"Sungguh berita dihapuskannya Khilafah pada awal-awal bulan Maret tahun 1924 M/1342 H telah menjadi peristiwa memilukan bagi seluruh negeri-negeri Islam kala itu. Al-Azhar Mesir merasa terpanggil untuk menjadi garda terdepan dalam menyerukannya kembali. Dimulailah aksi serius di kancah perpolitikan dan agama di negeri Mesir, dengan tujuan membahas topik Khilafah dan mengambil keputusan berkenaan dengannya. Hingga akhirnya memandang darurat untuk segera mengadakan Muktamar Islam skala Internasional dengan menghadirkan para representasi dari berbagai negeri Islam, yang bertempat di Kairo di bawah bimbingan serta arahan al-Azhar."*
PEMBENTUKAN COMITE CHILAFAT (KOMITE KHILAFAH)
Merespon apa yang digagas oleh Al-Azhar di atas dibentuklah Comite Chilafat (Komite Khilafah) di negeri ini, berikut cabang-cabangnya. Yang bertujuan untuk mengambil mandat masyarakat negeri ini untuk dibawa ke level dunia demi mewujudkan kembali Khilafah.. Tertulis di koran "Bendera Islam" yang terbit pada tahun 1924:
"Kabar Hindia
...
Pergerakan Chilafat
Sub-comite-Chilafat di Betawi menentoekan azas bahwa comite Chilafat haroes tetap berdiri mengoesahakan ketetapan musjawarat islam sedoenia seperti yang hendak dimoelai sekarang ini pertama kali.
Candidat-candidat jang hendak dimajoekan menjadi oetoesan ke Cairo: 1. M. Sajuty Loebies di Samarinda (Borneo), 2. K. Hadji Mas Mansoer Adviseur C Sarekat Islam Soerabaja, 3. O. S. Tjokroaminoto pemimpin pertama Congres al-Islam Hindia, 4. K. Hadji A. Salim pemimpin kedoea Congres al-Islam Hindia, 5. R. M. Soerjopranoto Commissaris C. Sarekat Islam Djokjakarta.
Sub-Comite di Betawi hendak memboeka rapat besar besoek tanggal 14 ini boelan di roemah Kapal Islam, Molenvliet Oest. Dalam rapat ini sehabis membitjarakan perkara Chilafat dan memilih oetoesan ke Soerabaja, hendak memboeka kesempatan membitjarakan perkara Masdjid Tjikini.
Pada hari Ahad 30 November jl. di Tjiandjoer telah di adakan rapat besar, dihadliri oleh kl. 3000 orang. Di antaranja ada wakil-wakil Sarekat Islam Tjiandjoer, Sarekat Islam Soekaboemi, perh. Ianah Tjiandjoer, Moeawanah Tjiandjoer, dan perh. Moesjawaratoel Oelama Tjiandjoer. Vergadering dipimipin oleh pengandjoer Sarekat Islam saudara Siswo, maksoednya membitjarakan perkara Chilafat. Telah di tetapkan Sub-Comite Chilafat terdiri dari pada saudara-saudara: Sajid Abdulkadir (voorzitter), Siswo (onder voorzitter), H. Kembar (sectretaris), Sajid Sadik (penningmeester), dan sebagai lid saudara-saudara: Zen. Moehtar, Mohd. Sanoesi, Akis, Mohd. Tarpi, H. Noeh, H. Mansoer dan H. Ma'moem.
Vergadering memoetoeskan: membantu pergerakan Chilafat di Soerabaja dan hendak mengirimkan oetoesan boeat mengoendjoengi persidangan loear biasa dari al-Islam congres di Soerabaja."**
Akan tetapi qadha Allah berbicara lain, kesepakatan di tingkat dunia tidak berhasil tercapai.. 😢
Namun meski demikian beliau-beliau para ulama terdahulu telah mengambil bagiannya, sudah serius mengusahakannnya, sebagaimana juga seharusnya tugas kita saat ini dan terus hingga terrealisasi. Semoga dengan begitu gugur dosa membiarkan terbengkalainya kewajiban Khilafah.
Masalah kapan terrealisasinya, itu adalah rahasia Allah yang pasti akan tergenapi nantinya. Yang wajib bagi kita adalah mengambil bagian yang bisa diusahakan, selebihnya kita serahkan kepadaNya.
*****
*Petikan Kata Pengantar Prof. Dr. al-Sayyid Taqiyuddin al-Sayyid (guru besar Al-Azhar) untuk buku "Radd Hai`ah Kibar al-'Ulama` 'alaa Kitab al-Islam wa Ushul al-Hukm" hadiah majalah al-Azhar edisi Rabiul Awal 1414 H.
**Sumber gambar surat kabar "Bendera Islam" th 1924: https://jejakislam.net/comite-chilafat-surat-kabar-bendera-islam-tahun-1924/
#PerjuanganKhilafahPunyaSejarah
#KhilafahAjaranIslam
#IslamRahmatanLilAlamin
0 comments:
Posting Komentar